Laman


Jumat, 01 Juli 2011

Tahapan Perkembangan Si kecil di Periode Emas 1-3 Tahun (Batita)

Diposting oleh Yasmin pukul 18.55
Pada masa-masa ini Bunda bisa benar-benar kagum akan kepandaian-kepandaian baru si kecil, baik itu perkembangan bahasa, sosial, maupun pertumbuhan fisik dan psikomotoriknya. Semuanya terasa begitu cepat terjadi. Perkembangan dan pertumbuhan si kecil di periode emas ini akan semakin maksimal jika didukung dengan stimulus atau rangsangan yang maksimal dan tepat dari kita. Apa saja perkembangan yang dimaksudkan? dan bagaimana memberi stimulus terdapat beberapa aspek perkembangan di masa ini? Berikut akan kita bahas satu per satu.



12 – 18 bulan:
  • Mulai bereksplorasi dengan berjalan-jalan di sekeliling rumah. Dalam hal ini kita harus memastikan jika penataan interior rumah kita sudah aman dari risiko-risiko kecelakaan. Hindari meletakkan perabotan dan barang-barang yang berisiko melukai si kecil ketika mereka asyik bereksplorasi keliling rumah (artikel: penataan rumah dan keselamatan si kecil).
  • Dapat menyusun 2 atau 3 balok. Untuk merangsang si kecil melakukan hal ini, Bunda dapat memberi contoh cara menyusun 2 balok terlebih dahulu, jika si kecil berhasil melakukannya berilah reward (penghargaan) berupa tepukan tangan diiringin dengan ekspresi wajah yang ceria agar si kecil merasa termotiviasi untuk melakukannya lagi atau bahkan melakukannya dengan lebih baik lagi. Jika si kecil berhasil melakukannya, Bunda dapat meningkatkan jumlah balok menjadi 3, dan jika berhasil lagi, berilah reward kembali misalnya dengan ciuman sayang atau tepukan tangan untuk si kecil.
  • Dalam perkembangan bahasanya, si kecil mulai mengatakan 5 sampai 10 kata. Kata-kata yang dimaksud tidak harus diucapkan dengan sempurna oleh si kecil, namun kita juga tidak perlu mengikuti cara bicaranya yang ‘cadel’. Jika kita ingin mengulangi kata-kata si kecil yang belum sempurna, katakan lah dengan cara yang benar, agar perlahan-lahan si kecil dapat belajar mengucapkan kata yang dimaksud dengan benar.
  • Mulai dapat menunjukkan emosi dalam dirinya, seperti ngambek, kecewa dan marah. Ketika anak meluapkan kekecewaannya atau kemarahnya dengan tangisan dan jeritan, hadapilah dengan kesabaran, yakin kan anak bahwa dia bisa mengatasi kekecewaan tersebut. Ada kalanya mengalihkan perhatian anak pada hal lain, dapat mengatasi tangisan untuk sementara waktu. Walau kadang sangat melelahkan menghadapi luapan emosi negatifnya, namun kita harus tetap sabar dan telaten dalam menghadapinya. Jika kita terbawa emosi dan menjadi marah hal ini akan memperburuk situasi dan memberi dampak negatif terhadap perkembangan emosi anak. Pahamilah jika tangisan dan jeritan ini merupakan cara anak untuk mengekspresikan emosinya, karena mereka memang belum mengerti cara berkomunikasi dengan benar dalam mengekspresikan emosinya.
  • Belajar makan sendiri. Pada beberapa anak, proses belajar makan sendiri sudah dimulai sejak mereka berusia kurang dari satu tahun. Memang proses belajar ini akan membuat wajah si kecil belepotan makanan dan disekeliling si kecil akan menjadi berantakan dengan tumpahan makanannya. Namun Bunda tidak perlu risau karena ini adalah proses belajar yang sangat bermanfaat bagi perkembangan psikomotoriknya. Agar sisa makanan tidak terlalu banyak menempel dibajunya, kenakan celemek setiap kali si kecil ingin makan.
  • Menggambar garis di kertas atau pasir. Jika Bunda ingin memilih krayon untuk si anak, pilih lah yang tidak mengandung toxic atau racun. Biasanya dalama kemasan krayon akan ditulis apakah roduk mereka termasuk yang tidak beracun. Pensil berwarna yang ujungnya tidak terlalu runcing juga dapat digunakan si kecil dalam menggambar.


18-24 bulan:
  • Si kecil dapat naik dan turun tangga. Jika di rumah terdapat tangga, sebaiknya akses di tangga menuju ke lantai atas dan dari lantai atas ditutup dengan menggunakan pagar/pintu kecil yang dapat menghalangi si kecil naik turun tangga sendiri tanpa pengawasan dari orang dewasa.
  • Jumlah balok yang disusun mulai meningkat menjadi 6 balok.
  • Dapat menunjuk mata dan hidungnya. Manfaatkan lah lagu si kecil-si kecil untuk mengajarkan si kecil bagian-bagian dari wajahnya, misalnya dengan lagu “ dua mata saya.. hidung saya satu.. satu mulut saya.. (dan seterusnya)”
  • Dalam perkembangan bahasanya, si kecil mulai menyusun dua kata. Berilah stimulus dengan sering mengajaknya ngobrol dengan menggunakan kalimat sederhana yang benar dan baik. Si kecil akan memeperhatikan kita berbicara dan lama kelamaan akan mengikuti cara kita berbicara. Aktivitas ini menjadi proses pembelajaran yang baik dalam perkembangan bahasanya.
  • Mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang air kecil/pipis. Ajak anak berlatih menggunakan toiletnya dengan memanfaatkan potty training. Latihan ini membutuhkan kesabaran tingkat tinggi.
  • Memperlihatkan ketertarikan terhadap aktivitas orang yang lebih besar. Anak-anak sangat suka menirukan apa yang dilakukan oleh orang dewasa, oleh karena itu Bunda, orang-orang dewasa di dalam rumah harus berhati-hati dalam bertingkah laku, agar anak tidak meniru perbuatan negatif dari orang dewasa di lingkungannya. Di sisi lain, ini menjadi saat yang tepat bagi Bunda untuk mengajarkan kebiasaan baik seperti mengucapkan kata-kata positif terima kasih, merapikan mainan yang tercecer di lantai ke dalam box mainannya, bahkan anak dapat juga belajar menirukan menata pakaian yang telah disetrika ke dalam lemari pakaian seperti yang dilakukan cynara, anak saya.
  • Mulai tertarik untuk dekat dan bermain-main dengan anak lain. Jika ada kesempatan di pagi dan sore hari, ajak lah anak untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Akan lebih aman jika anak dan teman-temannya bermain di dalam rumah kita, agar kita dapat mengawasinya (dari kejauhan/ruangan lain).  Mungkin rumah kita akan menjadi sedikit berantakan, tapi setidaknya tidak membuat kita was was dengan keberadaan anak. Jika anak bermain di rumah tetangga, mintalah pengasuhnya untuk menemaninya karena tetangga kita pasti akan kerepotan jika diminta untuk menjaga anak kita.

25-36 bulan:
  • Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki. Dengan tubuh yang semakin proporsional dan ditambah dengan banyak latihan selama tahun keduanya, pada tahun ketiganya anak akan semakin mahir dalam mengkoordinasi tubuhnya. Perubahan ini akan membuat Bunda terkagum-kagum. Berlari, meloncat, berjoget, naik turun tangga, memanjati apapun yang bisa ia panjati, merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan baginya.  Ini lah saat yang sangat tepat bagi Bunda untuk melatih gerakan tubuhnya dengan maksimal, ajak lah anak bermain tendang, lempar dan tangkap bola. Menari bersama diiringi dengan lagu anak-anak yang ceria juga akan menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi anak dan Bunda.
  • Membuat jembatan dengan 3 kotak. selain motorik kasar, kemampuan motorik halus pun akan berkembang dengan cepat. Motiviasi lah si kecil dengan beragam mainan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik halusnya. Manfaatkan lah beragam mainan edukasi untuk meningkatkan keterampilan anak
  •  Jika anak belum bisa menguasai suatu keterampilan, bersabar lah Bunda. Kadang butuh waktu lebih lama bagi si kecil untuk mempelajari suatu hal. Memaksa anak untuk mempercepat menguasai suatu pengetahuan baru hanya akan membuatnya takut, dan justru memperlama proses belajarnya.
  • Dapat menyusun kalimat, menggunakan kata-kata saya, bertanya dan mengerti kata-kata yang ditunjuk kepadanya.
  • Menggambar lingkaran.
  • Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya. Ajak anak belajar bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya. Dan di masa ini, Bunda sudah dapat mengajarkan etika bersosialisasi dengan cara yang sangat sederhana. Seperti mengucapkan kata-kata yang sopan (terima kasih) atau berpamitan ketika akan berpisah dengan teman-temannya.

Referensi:
  • Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, oleh F.J Mönks, AMP Knoers, dan Siti Rahayu Haditomo, Gadjah Mada University Press, 2001.
  • Buku Catatan Kesehatan Anak, RSIA Hermina.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Yasmin Baby Shop Copyright © 2009 Baby Shop is Designed by Ipietoon Sponsored by Emocutez